Assalamu'alaikum.....Selamat Datang di Blog Saya





Assalamu'alaikum ..........Welcome To My Blog


Sabtu, 19 November 2011

BRIGADE IZZUDIN AL QASSAM



    
"Brigade Izzudin Al Qassam” adalah cabang bersenjata Gerakan Perlawanan Islam (Hamas). Bahasa, dalam bahasa Arab “Iz” berarti dukungan, kepatuhan, atau kebanggaan, dan “Din” berarti agama. Al-Qassam dapat diterjemahkan ke sebagai pembagi. Secara historis, Izzudin Al Qassam adalah nama pelopor seorang mujahid yang mati syahid pada tahun 1935 di dekat Jenin. Al-Qassam dilahirkan di Suriah dan diusir ke Palestina untuk melawan pendudukan Perancis di Suriah dan Lebanon. Di Palestina, ia melanjutkan perjuangannya melawan pendudukan Inggris yang telah berjanji untuk membuat negara untuk orang Yahudi sebuah tanah air dengan mengorbankan penduduk.

Sebutan Brigade Izzuddin al-Qassam diambil dari nama seorang pionir mujahid, Izzuddin al-Qassam, yang syahid sebagai martir di Jenin, Palestina, pada 20 November 1935. Nama lengkapnya Izzuddin ibn Abdul Qadar ibn Mustafa ibn Yusuf ibn Muhammad al-Qassam. Ia dilahirkan di Kota Jablah, Syiria, pada 20 November 1882. Al-Qassam adalah seorang dai dan guru. Ia menamatkan pendidikan sarjananya di Universitas Al-Azhar, Mesir. Selain sebagaiseorang dai, al-Qassam adalah seorang ulama mujahid. Saat erancis datang menjajah Syiria dan Libanon pada era tahun 1920-an, ia tampil sebagai mujahid yang menggerakkan semangat jihad untuk membebaskan dua negeri Muslim tersebut. Kemudian, saat Inggris menjanjikan kepada bangsa Yahudi sebuah tanah di Palestina untuk dijadikan negara tempat mereka tinggal, al-Qassam turun berjihad melawan penjajahan tersebut. Sebagai wadah perjuangan, al-Qassam mendirikan sebuah organisasi yang disebut oleh negara penjajah dengan nama organisasi Black Hand. Organisasi yang mengampanyekan perlawanan terhadap British dan Zionis.

Latar Belakang: 

pada tahun 1986, Syekh Shalah Syahadah, membentuk sebuah organisasi  perlawanan bernama Al-Mujahiduun al-Filistiniun (Mujahidin Palestina). Organisisasi ini dibentuk oleh Syekh Syahadah setelah ia bertemu dengan Syekh Ahmad Yassin pada 1986, usai keluar dari penjara. Saat itu, ia berbincang dengan Syekh Yassin untuk membentuk sebuah organisasi perlawanan dengan tujuan membebaskan tanah Palestina dari cengkeraman Zionis. Kemudian disepakatilah sebuah Al-Mujaahidun al-Filistiniun sebagai nama dari organisasi itu.

Syekh Syahadah dilahirkan di Kota Gaza pada 24 Februari 1935, tahun dimana Syekh Izzuddin al-Qassam wafat dibunuh Zionis. Dengan sistem jaringan dan sel tertutup, kelompok Mujahidin Palestina yang dibentuk Syekh Syahadah menargetkan para serdadu penjajah Zionis di setiap jengkal tanah Palestina. Jaringan ini beroperasi hingga tahun 1989, dan sukses melakukan operasi rahasia dengan menculik dua serdadu Zionis, Ilan Sadoon dan Avi Sasbortas. Selain Mujahidin Palestina, saat itu dibentuk juga Brigade Abdullah Azzam dan Brigade Majd, yang beroperasi dengan tujuan yang sama.

Syekh Shalah Syahadah sendiri gugur sebagai syuhada pada 22 Juli 2002. Pasukan Israel Defense Forces (IDF) menghujani tempat tinggalnya di Gaza City dengan satu ton bom yang dimuntahkan dari pesawat temput F-16 milik Israel. Syekh Syahadah wafat bersama anak-anak dan istrinya. Kematian Syekh Syahadah disebut oleh Perdana Menteri Israel saat itu, Ariel Sharon, sebagai, ”satu dari sebuah kesuksesan besar yang diraih oleh Zionis.” Maklum, sebelumnya Israel menuduh Syekh Syahadah termasuk di antara tokoh yang terlibat dalam memproduksi roket al-Qassam dan persenjataan Hamas lainnya.

Nama Mujahidin Palestina yang digagas Syekh Syahadah inilah yang kemudian menjadi cikal bakal terbentuknya  Brigade Izzuddin al-Qassam pada tahun 1991, dua tahun sebelum Kesepakatan Oslo, 1993, meskipun brigade ini secara tidak resmi sudah turut andil di tengah-tengah intifadhah pertama pada kurun waktu 1987-1994. Secara resmi, Al-Qassam diperkenalkan sebagai sayap militer Hamas. Secara resmi pula brigade ini mendeklarasikan tujuannya sebagai organisasi yang memperjuangkan kemerdekaan dan hak-hak bangsa Palestina di bawah naungan Islam, sesuai dengan al-Qur’an dan sunnah, serta tradisi para ulama salaf dengan segala dedikasinya bagi tegaknya Islam.

Untuk mewujudkan tujuan itu, Brigade al-Qassam merumuskan setidaknya tiga langkah perjuangan, yaitu menumbuhkan semangat jihad kepada kaum Muslimin di Palestina dan dunia Arab, mempertahankan setiap jengkal tanah kaum Muslimin Palestina dari pendudukan dan agresi Zionis, dan membebaskan tanah Palestina. Brigade ini, kerap melakukan aksinya dengan penutup wajah berwarna hitam dan ikat kepala hijau bertuliskan Kataaib al-Qassam  (Brigade al-Qassam) dan kalimat tauhid. Topeng wajah ini digunakan semata-mata untuk menghindari incaran intelijen Zionis dan Tentara Pertahanan Israel (IDF).

Misi:
Brigade Izzudin Al Qassam didirikan di tengah-tengah Intifadah Palestina (1987-1994) melawan pendudukan Zionis. Didirikan pada puncak pendudukan dan penindasan terhadap perlawanan bersenjata populer, Izzudin al Qassam menganggap usahanya sebagai bagian dari gerakan perlawanan terhadap pendudukan Zionis di tanah Palestina, yang telah berlangsung sejak pendudukan Inggris. Dalam terang pemahaman ini, Izzudin al Qassam bertujuan: “Untuk memberikan kontribusi dalam upaya membebaskan Palestina dan mengembalikan hak-hak rakyat Palestina di bawah ajaran Islam suci Al-Qur’an, Sunnah Nabi Muhammad SAW dan perihidup para penguasa Muslim dan ulama terkenal karena kesalehan dan dedikasi.”

Untuk itu terjadi, Brigade Izzudin Al Qassam bekerja untuk:
· Menimbulkan semangat Jihad (perlawanan) di antara orang Palestina, Arab dan Muslim;
· Mempertahankan Palestina dan tanah mereka melawan pendudukan Zionis dan agresinya;
· Memerdekakan Palestina dan tanah dirampas oleh pasukan pendudukan dan pemukim Zionis.

Pengorganisasian:


Kekuatan terbesar brigade ini adalah keyakinannya akan kemenangan, akidah yang lurus, moralitas yang tinggi, dan militansi yang tangguh. Sebuah brigade yang membuat serdadu Zionis, dengan segala peralatannyan yang super canggih, bertekuk lutut!

Dalam perjuangan menegakkan diinullah, tak hanya diperlukan kekuatan fisik yang tangguh, tetapi juga sikap mental, akhlak dan akidah yang lurus, yang bersih dari segala kepentingan duniawi. Perjuangan menegakkan kebenaran harus dimulai dengan perjuangan melawan hawa nafsu dari belenggu syahwat dunia. Itulah yang diterapkan oleh Brigade Izzuddin al-Qassam, sayap militer Hamas dalam merekrut para anggota yang siap menjemput syahid kapan saja. Mereka tak hanya mempunyai mental baja, tapi juga keimanan yang kokoh dan kepribadian yang mulia.

Seperti halnya Hamas dan gerakan intifadhahnya yang lahir dari “revolusi masjid” (tsauratul masjid), Brigade Al-Qassam juga lahir dan terbentuk dari tempat yang sama. Para anggota brigade ini adalah orang-orang pilihan, yang direkrut dari para pemuda masjid yang bertebaran di Jalur Gaza dan Tepi Barat. Bagi Brigade al-Qassam, para pemuda masjid yang rajin melaksanakan shalat subuh berjamaah, jauh dari perbuatan tercela, dan siap dibentuk menjadi syuhada, adalah amunisi paling dahsyat dalam melawan penjajah Zionis.

Karena itu, para anggota al-Qassam menerapkan disiplin organisasi yang ketat, terutama dalam amalan ibadah harian mereka, termasuk amalan-amalan sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah saw. Kebanyakan anggota dari brigade ini adalah para hafidz (penghapal al-Qur’an) dan orang-orang terdidik. Mereka juga dituntut untuk menghapal minimal hadits-hadits dalam Arba’in an-Nawawi, kitab yang memuat hadits-hadits pilihan. Mereka tak hanya siap secara fisik, tapi juga matang secara ruhani. Mereka menerapkan pola hidup quwwatul jasad, wa quwwatul aqidah, kuat secara fisik, dan kuat secara akidah.

Sebagai organisasi yang lahir dari para aktivis al-Ikhwan al-Muslimu—sebuah organisasi yang didirikan di Mesir oleh Syekh Hassan al-Banna pada 1928, brigade ini juga menerapkan pola serupa dalam mengadakan pelatihan dan pengkaderan. Lima prinsip yang dipegang oleh al-Ikhwan al-Muslimun, yaitu: Allah tujuan kami, Rasulullah teladan kami, al-Qur’an undang-undang kami, jihad jalan kami, dan mati syahid adalah cita-cita tertinggi kami,  juga menjadi prinsip perjuangan brigade ini.

Pengaruh al-Ikhwan al-Muslimun inilah yang kemudian menjadi cikal bakal berdirinya Hamas. Pola-pola pengaderan, manhaj pergerakan, dan sistem berorganisasi Hamas juga banyak mengambil dari pola perjuangan dan sistem yang dibangun oleh kelompok Ikhwan di Mesir.
 
Di antaranya adalah pembentukan Nizham al-Khas (Biro Khusus) yang dibentuk untuk mengader para anggota dalam brigade ini. Biro ini bertugas memberikan pelatihan yang bersifat rahasia, sistem sel, dan antara sesama anggota tidak saling mengenal, kecuali oleh mereka yang satu liqa’ (group) dengannya, yang terdiri dari masing-masing sepuluh orang. Sel tertutup inilah yang menyulitkan tentara Zionis untuk memburu brigade al-Qassam.

Selain integritas moral yang tangguh, para anggota dalam brigade ini juga dilatih secara fisik untuk bisa memegang senjata, menjadi sniper, mahir dalam strategi dan taktik perang gerilya, dan membuat bahan peledak. Untuk operasi intelijen, mereka juga belajar soal telik sandi, infiltrasi, desepsi, dan pemetaan. Sebagian besar anggota brigade ini adalah para pemuda terpelajar, al-muhandisuun (para insinyur), sehingga tidak terlalu sulit untuk mempelajari pembuatan bom dan ilmu-ilmu perang modern. Dan kekuatan terbesar brigade ini adalah keyakinannya akan kemenangan!

Anggota dan Persenjataan

Tak ada data yang pasti tentang berapa jumlah anggota brigade ini, meskipun intelijen Israel menduga ada sekitar 40.000 orang yang tergabung dalam sayap militer Hamas ini. Yang jelas, hampir setiap perempuan yang ada di Palestina berharap lahir dari rahim mereka para al-Qassam, para generasi yang bertekad untuk bersumpah setia melakukan perlawanan demi tegaknya dinullah dan membebaskan setiap inchi tanah al-Quds dari cengkeraman Zionis Yahudi.  Para orangtua di Palestina berharap anak-anaknya kelak bisa menjemput syahid, menjadi pejuang dalam barisan brigade ini.


Sebagai organisasi perlawanan yang lahir dan terbentuk dari bawah, Brigade al-Qassam tak memiliki persenjataan yang canggih. Mereka bergerak melakukan perlawanan dengan mengggunakan senjata-senjata dan roket rakitan, yang dengan izin Allah SWT mampu menebarkan teror terhadap kaum Zionis. Sejak didirikan, para insinyur dalam brigade ini mampu membuat roket yang bisa menempuh jarak 840 km. Mereka membuat roket dengan nama-nama pemimpin mereka, seperti Roket al-Banna, Roket Yassin, Roket Batar, dan Roket al-Qassam. Intelijen Israel menyebut dalam kurun waktu terakhir, brigade ini dilatih menggunakan peralatan canggih, seperi senjata anti-tank, misil anti pesawat tempur, dan lain-lain.

Roket-roket yang kerap ditembakkan ke selatan wilayah Israel inilah yang dijadikan alasan Israel untuk melakukan agresi biadabnya ke jantung pertahanan dan otoritas Palestina di Jalur Gaza. Dibanding jet-jet tempur super canggih, tank-tank lapis baja, dan bom yang mengandung zat kimia white phosphorous (pospor putih), yang digunakan Israel, roket-roket rakitan  Brigade al-Qassam tak mampu membuat kota-kota di tanah jajahan itu hancur lebur. Roket-roket brigade ini setidaknya ingin mengabarkan, bahwa dengan senjata seadanya, mereka mampu membuat Israel kalang kabut dicekam kematian.
   
Hambatan & Prestasi:

Palestina menghadapi banyak kesulitan dan hambatan dalam perjuangan mereka menuju kebebasan.pendudukan Keamanan dan mesin militer adalah contoh utama terorisme yang disponsori negara terhadap rakyat Palestina. Untuk mencapai kebijakan ilegal mereka, pasukan pendudukan menggunakan konsep hukuman kilektif,  penyiksaan, blokade, pembunuhan, dan penggunaan kekuatan yang tidak terkendali.Selain itu, mereka menggunakan tekanan, intimidasi dan intimidasi sebagai taktik untuk merekrut dan membujuk para pengkhianat dari kalangan rakyat Palestina, sebagai mata-mata bagi mereka terhadap pejuang. Kendala lain adalah kebutuhan yang dibutuhkan untuk melakukan perlawanan dan melawan pendudukan serta membela rakyat dan negara.
Brigade Izzudin Al Qassam telah bekerja sangat keras selama beberapa tahun terakhir untuk counter teroris kebijakan pendudukan. Dan di banyak kasus, Brigade Izzudin Al Qassam mencatat kemenangan mengejutkan terhadap sasaran-sasaran militer yang sangat tertutup dan terlindungi.Dihadapkan dengan mesin militer dan keamanan negara adikuasa regional, Brigade Izzudin Al Qassam mengandalkan dukungan Allah SWT selama perjuangan. Setelah itu, kekuatan Brigade berasal dari keyakinan yang kuat dalam menuntut keadilan bagi Palestina, dan keyakinan bahwa pengorbanan akan mengalahkan arogansi agresor.
Melalui tekad, dedikasi, dan kecerdasan dalam memanfaatkan kelemahan pendudukan, komando tentara pendudukan memutuskan untuk menarik diri dari dalam Jalur Gaza, dan untuk mempertahankan pendudukan melalui kontrol perbatasan dan wilayah udara dan batas maritim.Demikianlah, Brigade Izzudin Al Qassam yakin bahwa selesainya pembebasan Gaza akan terpenuhi, dan bahwa pembebasan tanah Palestina akan terwujud.

PLAESTINE WILL BE FREE...
TERUSLAH BERJUANG SAUDARAKU......
YAKINLAH BAHWA ALLOH SELALU BERSAMA KITA 
       ALLOHU AKBAR..!!!!           
  









 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

?
!
.
.
.
b
w
r
w
m
u
k
i
a
l
a
'
u
m
a
l
a
s
s
A